Kisaran (SIB)
Jajaran Komisi A dan B DPRD Asahan peserta rapat dengar pendapat dengan Pimpinan Pondok Pesantren Modern Daar Al Uluum (PMDU), Kamis (4/2) terperangah. Hal itu terjadi sesaat setelah ahli waris pendiri PMDU Alm Abdul Manan Simatupang, Drs H Taufan Gama Simatupang MAP mengakui bahwa yayasan milik ummat itu tidak pernah menerima bantuan sapi dari Pemerintah Pusat Rp1 M di tahun anggaran 2007, maupun tahun anggaran lain. “Kami tidak tahu sapi itu dikemanakan. Namun, sebanyak 90 santri PMDU telah dilatih, bahkan mendapatkan honorarium dari pelatihan tersebut. Bahkan, dengan menggunakan dana pribadi, kandang sudah dipersiapkan. Tetapi sampai sekarang, sapinya tidak tahu dikemanakan,” terang Taufan seraya menjelaskan, bantuan tersebut merupakan hasil lobi alumni PMDU juga anggota DPRD Asahan H Syamsul Qadri Marpaung LC kepada Menteri Pertanian di masa itu.
Menanggapi hal tersebut, anggota DPRD yang juga mantan Wakil Ketua DPRD Asahan dari F-PDI Perjuangan Drs Jonner Sinaga meminta pimpinan rapat dengar pendapat segera mengagendakan untuk dilakukan penulusuran kemana sesungguhnya bantuan tersebut dialihkan. “Tindakan ini jelas menyalahi prosedur. Segera agendakan. Harus diusut kemana diberikan,” ungkapnya.
Sementara Ketua Komisi B DPRD Asahan Drs. Sofyan Ismail usai rapat menyatakan, akan memanggil Dinas Peternakan (Disnak) setempat. “Bantuan sapi itu ditampung dalam APBN 2007. Awalnya untuk PMDU, namun diduga dialihkan. Dalam waktu dekat, Disnak akan dipanggil untuk klarifikasi persoalan pengalihan bantuan sapi itu,” pungkasnya seraya menyatakan tidak segan untuk membawa temuan itu ke ranah hukum. (S24)
Jajaran Komisi A dan B DPRD Asahan peserta rapat dengar pendapat dengan Pimpinan Pondok Pesantren Modern Daar Al Uluum (PMDU), Kamis (4/2) terperangah. Hal itu terjadi sesaat setelah ahli waris pendiri PMDU Alm Abdul Manan Simatupang, Drs H Taufan Gama Simatupang MAP mengakui bahwa yayasan milik ummat itu tidak pernah menerima bantuan sapi dari Pemerintah Pusat Rp1 M di tahun anggaran 2007, maupun tahun anggaran lain. “Kami tidak tahu sapi itu dikemanakan. Namun, sebanyak 90 santri PMDU telah dilatih, bahkan mendapatkan honorarium dari pelatihan tersebut. Bahkan, dengan menggunakan dana pribadi, kandang sudah dipersiapkan. Tetapi sampai sekarang, sapinya tidak tahu dikemanakan,” terang Taufan seraya menjelaskan, bantuan tersebut merupakan hasil lobi alumni PMDU juga anggota DPRD Asahan H Syamsul Qadri Marpaung LC kepada Menteri Pertanian di masa itu.
Menanggapi hal tersebut, anggota DPRD yang juga mantan Wakil Ketua DPRD Asahan dari F-PDI Perjuangan Drs Jonner Sinaga meminta pimpinan rapat dengar pendapat segera mengagendakan untuk dilakukan penulusuran kemana sesungguhnya bantuan tersebut dialihkan. “Tindakan ini jelas menyalahi prosedur. Segera agendakan. Harus diusut kemana diberikan,” ungkapnya.
Sementara Ketua Komisi B DPRD Asahan Drs. Sofyan Ismail usai rapat menyatakan, akan memanggil Dinas Peternakan (Disnak) setempat. “Bantuan sapi itu ditampung dalam APBN 2007. Awalnya untuk PMDU, namun diduga dialihkan. Dalam waktu dekat, Disnak akan dipanggil untuk klarifikasi persoalan pengalihan bantuan sapi itu,” pungkasnya seraya menyatakan tidak segan untuk membawa temuan itu ke ranah hukum. (S24)
.png)
0 Comment:
Posting Komentar
Dilarang Keras Menggunakan Kata-Kata Tidak Sopan.